Selasa, 26 September 2017

Jual Baju Toga Wisuda di Aceh Timur

jual baju toga wisuda anak murah di aceh

       Pernahkah anda merasa heran dengan warna toga yang identik dengan warna hitam pekat ?mengapa tidak warna putih atau warna-warni layaknya sebuah pelangi ? lalu mengapa topi toga wisuda berwarna hitam dan berbentuk persegi entah itu persegi 4 atau 5 ? ya, mungkin sebagian orang bertanya-tanya mengapa hal tersebut bisa terjadi, pada artikel kali ini mari kita bahas seputar sejarah.

SEJARAH TOGA

Kata toga berasal dari tego, dalam bahasa latin bermakna penutup. biarpun umumnya dikaitkan dengan bangsa romawi, toga wisuda sesungguhnya berasal dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi italia, yaitu bangsa etruskan yang hidup di italia sejak 1200 sm. Dikala itu, bentuk toga belum berbentuk jubah, melainkan sebatas kain sepanjang 6 meter yg cara menggunakannya hanya dililitkan ke tubuh. meski tak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yg dianggap pantas ketika seseorang berada diluar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.

Sebelum toga berbentuk seperti juba, kala itu toga adalah pakaian berupa sehelai mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek. toga diyakini telah ada sejak era numapompilius, raja roma yang kedua. toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga wisuda dianggap satu-satunya busana yang pantas bila berada di luar ruangan.


jual toga wisuda anak SD murah di Palembang

Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga wisuda untuk busana sehari-hari perlahan mulai ditinggalkan. namun tidak diartikan bahwa toga hilang begitu saja. sebab sesudah itu bentuknya dimodifikasi menjadi sejenis jubah. akhirnya modifikasi itu mengangkat derajat toga dari pakaian sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial yang mana diantaranya yakni seremonial wisuda.
Di negeri barat, kostum kelulusan sering disebut gown. Sementara topi toga wisuda berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya “graduate cap” dan “black cap”. Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan pengembangan dari biretta, yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma. Biretta sendiri terinspirasi dari bahasa Italia “berretto” (berasal dari kata latin “birrus” dan Yunani “pyrros”).
Sejak disahkannya paten tersebut, mortarboard dengan bentuk seperti yang kita lihat dewasa ini menjadi umum di seluas dunia. Penambahan komponen tali pada mortarboard pun diduga berasal dari tradisi orang Amerika. Di negara tersebut, semua jenis kelulusan dari tingkat sekolah dasar hingga SMA serta Universitas selalu memakai “gown” dan “mortarboard”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar